Harga Emas Naik, Calon Pengantin di Bungo Menjerit

SIDAKPOST.ID, BUNGO – Sudah beberapa bulan terakhir, harga jual beli emas di kabupaten Bungo tidak stabil. Harga ini, diperkirakan akan terus naik, jelang akhir tahun.

Kenaikan tersebut, juga berimbas para remaja yang ingin melepas masa lajangnya. Untuk mewujudkan keinginan mempersunting sang pujaan hati.

“Ini tentu ada dampak bagi kami yang ingin menikah, karena yang kita tahu kondisi ekonomi saat ini, harga komoditi karet mengalami penurunan, Ya mau gimana lagi, demi si pujaan hati, kita perjuangkan,” ungkap Anton.

Sementara itu, Heri sebagai penjual emas perhiasan dipasar bawah, muara bungo kepada media sidakpost.id mengatakan kenaikan harga emas ini sudah berlangsung setelah lebaran idul fitri 2019.

Baca Juga :  DPRD Bungo Usulkan Lima Ranperda Inisiatif

“Sebelumnya harga emas 24 karat pada bulan puasa dibandrol Rp 1.830,000,- per mayam. Namun sampai lebaran haji kemarin, kenaikan harga di dibadrol Rp 2 juta per mayam hingga kini,” terang Heri

Ia menambahkan, kondisi ekonomi global tengah berfluktuasi, mulai dari perang dagang AS-China, tentu efek ini menyababkan pada investasi emas.

“Kalau emas murni kadar 99% dibandrol Rp 2.300.000 per mayam, dalam bulan puasa kemarin, dan sekarang turun menjadi Rp 2.250.000 per mayam,” katanya.

Baca Juga :  Pesta Rakyat Hari Bhayangkara di Bungo, Unjuk Kebolehan Generasi Muda

“Tentu investor yang punya duit beralih investasi ke emas, dan kondisi ini mengakibatkan permintaan emas di luar negeri akan meningkat di tengah terbatasnya supply emas,” tambahnya.

Kondisi seperti ini malahan yang lebih banyak penjual dari pada pembeli, karena mereka membeli pada saat harga emas diangka 17 dan 18 per gram,

“Seperti yang kita tahu, komoditi masyarakat kabupaten bungo yakni karet dan kelapa sawit, jadi ini juga berpengaruh pada ekonomi masyarakat,” pungkasnya. (jul)