“Dengan selesainya jembatan ini, akses internet di wilayah tersebut juga akan meningkat,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Al Haris menekankan pentingnya Tol Jambi-Palembang mengingat ketergantungan Provinsi Jambi pada Sumatera Selatan, khususnya dalam hal produksi beras.
Hal ini disebabkan rendahnya produktivitas pertanian di Jambi akibat keterbatasan lahan persawahan. Minimnya infrastruktur pendukung mengakibatkan waktu tempuh perjalanan mencapai 10-12 jam, bahkan lebih lama jika terjadi kemacetan.
Kendala mobilitas putra-putri Jambi yang akan kuliah di Jakarta, termasuk waktu tempuh dan biaya transportasi yang tinggi, diperparah oleh kemacetan yang berjam-jam dan potensi kenaikan harga kebutuhan pokok secara tiba-tiba, seperti beras.
“Hal ini berdampak signifikan terhadap biaya hidup. Jika logistik lancar, harga-harga akan otomatis turun. Ini sesuai dengan hukum ekonomi. Mohon kesediaan Bapak untuk meninjau data kami terlebih dahulu,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw mengatakan, rencana Pemerintah Pusat perlu dikomunikasikan secara efektif kepada Pemerintah Daerah.
Meskipun rencana awal mencakup wilayah Merlung, permintaan Pemda untuk fokus pada area prioritas terdekat lebih diutamakan, mengingat solusi tersebut sudah mampu mengatasi permasalahan yang ada saat ini.
“Fokus pada rencana prioritas ini akan mempercepat penyelesaian masalah dan meminimalisir kebutuhan waktu dan anggaran yang signifikan. Hal ini dinilai krusial untuk mengatasi kemacetan yang ada,” katanya. (Ais)