“Ke depan, kami berharap kesenjangan dapat diminimalisir secara bertahap, mengingat kondisi yang kami amati, misalnya perbedaan antara Sungai Penuh dan Kerinci, meskipun keduanya berada dalam satu wilayah administratif yang sama,” kata Al Haris.
“Kami juga berupaya menyeimbangkan hal tersebut dengan berbagai cara, diantaranya melalui rotasi posisi kepala sekolah antar kota dan kabupaten. Harapannya, hal ini dapat menghasilkan model pendidikan yang lebih sesuai,” lanjutnya.
Gubernur Al Haris mengungkapkan, tantangan distribusi guru yang merata membutuhkan solusi berkelanjutan. Ratusan guru pensiun setiap tahunnya, meninggalkan kekosongan diberbagai daerah.
Pemerataan akses pendidikan berkualitas menjadi prioritas. Upaya perekrutan dan penempatan guru perlu ditingkatkan. Pelatihan dan pengembangan profesional guru juga penting untuk memastikan kualitas. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan. Dukungan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya juga krusial.
“Distribusi guru saat ini belum merata, dengan rata-rata 400 guru memasuki masa pensiun setiap tahun,” ungkap Gubernur Al Haris.
“Tantangan utama kami adalah penataan guru ke depan mengingat belum sepenuhnya stabilnya regulasi pemerintah, khususnya terkait guru PPPK yang belum dilantik,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara ini Bupati Muaro Jambi Bambang Bayu Suseno, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jambi, Kepala Satuan Pamong Praja Provinsi Jambi, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Provinsi Jambi, instansi vertikal serta para tamu undangan lainnya. (Ais)