Ia menyebutkan bila gagal ginjal akut anak ini memiliki gejala yang khas berupa penurunan volume urine secara tiba-tiba.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk terus memantau intensitas buang air kecil dan mendeteksi warna urine yang dikeluarkan oleh si Kecil, apakah pekat atau kecoklatan.
Idealnya, frekuensi buang air kecil pada anak terjadi sebanyak 6—8 kali dalam sehari. Begitu sudah mulai besar, anak akan sering mondar-mandir untuk pipis kira-kira 6—7 kali dalam satu hari.
Selain anak menjadi jarang pipis, ada sejumlah gejala gagal ginjal akut yang terjadi pada anak dan perlu Anda waspadai, seperti berikut.
Demam.
Diare.
Gangguan saluran napas, seperti batuk atau pilek.
Mual dan muntah.
Pada kondisi yang lebih parah, anak Anda mungkin akan mengalami gejala-gejala berikut ini, di antaranya.
Dehidrasi.
Badan membengkak.
Napas cepat dan dalam.
Terjadi gangguan elektrolit.
Kejang.
Mengalami tekanan darah tinggi
Bila Anda mencurigai si Kecil mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera memeriksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Hingga artikel ini ditulis, penyebab gagal ginjal akut ini masih dalam pemeriksaan untuk dapat mengetahui secara pasti.