Ia menambahkan bahwa berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan, Kementerian Kehutanan melalui program kehutanan sosial bersama Kementerian Pertanian menargetkan pengembangan agroforestri untuk tanaman pangan seluas ±1,9 juta hektare.
“Dari luasan tersebut, terdapat areal yang sesuai untuk komoditas padi lahan kering seluas ±389.406 hektare. Jika ditambahkan dengan potensi pada areal Perhutani, maka terdapat potensi areal untuk pengembangan padi lahan kering seluas ±419.462,37 hektare,” katanya.
Selain itu, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa kegiatan penanaman agroforestri pangan serentak ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan ketahanan pangan yang kokoh dan mandiri.
Program ini juga merupakan wujud komitmen pemerintah dalam menjadikan hutan sebagai cadangan pangan melalui pengembangan agroforestri.
“Dengan demikian, hutan tidak hanya memberikan manfaat ekologi, tetapi juga manfaat ekonomi dan sosial yang berimbang demi pengelolaan hutan yang berkelanjutan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tegas Amran.
Di akhir pembukaan kegiatan tersebut, Menteri Kehutanan dan Menteri Pertanian juga menandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian Kehutanan dan Kementerian Pertanian Tentang Sinergitas Program Pembangunan Bidang Kehutanan Dengan Bidang Pertanian Untuk Mewujudkan Swasembada Pangan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pasaman Barat Hendra Putra menyampaikan bahwa saat ini telah ditanam 71 hektare lahan di Pasaman Barat dengan target pengembangan mencapai 4.599 hektare.