SIDAKPOST.ID ,TEBO – Dinas Kesehatan Tebo bersama TP PKK Kabupaten Tebo, menggelar sosialisasi, penangan orang gangguan jiwa, di Aula Kantor Lurah Wirotho Agung Rimbo Bujang.
Hadir juga, Sekdinkes Tebo dan Camat Rimbo Ulu, Kader PKK Rimbo Ulu dan Rimbo Bujang serta tamu udangan lainnya, Sabtu (4/8/2018).
Dalam kesempatan itu, Ketua TP PKK Tebo, Hj. Saniatul Lativa, mengatakan, bahwa pihaknya mendukung penuh, program penanganan ODGJ diwilayah Tebo.
“Jika ada mengetahui ODGJ di lingkungan kita, agar melaporkan ke Puskesmas terdekat. Kader PKK dengan 10 program pokok PKK merupakan mitra langsung pemerintah,” ujar Saniatul.
Sebut Saniatul, masyarakat ikut berpartisipasi dalam mensukseskan program ODGJ, dengan harapan masyarakat bisa hidup tenang.
“Setiap Kader PKK agar dapat berperan aktif dalam mensosialisasikan program ODGJ, “harapnya.
Sementara Kadinkes Tebo melalui Sekdis dr Riana Elizabeth menuturkan, Dinkes terus telah mendata ODGJ dan pada tahun 2017, terdeteksi penderita ODGJ sebanyak 300 pasien di wilayah Tebo.
“Hingga bulan Juli 2018 tercatat 430 pasien ODGJ, peningkatan ini karena meningkatnya kepedulian masyarakat dalam melaporkan adanya ODGJ dan keaktifan petugas dalam mendata ODGJ,” jelas dr Riana.
Kata dr Riana, dalam penanganan ODGJ semua pihak harus pro aktif. Untuk bisa mendapatkan pelayanan ODGJ harus dilengkapi syarat administrasi, seperti KTP, KK atau identitas lainnya. Kartu BPJS dan fhoto pasien.
“Semua persyaratan ini, tak mungkin ODGJ yang mengurus, kita yang sehat harus membantu, yakni keluarga, RT, Desa dan Kecamatan agar pasien tidak terlantar,” paparnya.
Sebut dr Riana, Dinkes Tebo, kini sudah bekerja sama dengan rumah sakit jiwa Jambi. Selama ini banyak ODGJ yang ditelantarkan bahkan berkeliaran tanpa identitas. Bahkan ada yang dipasung saatnya masyarakat aktif mengobati ODGJ.