Dampak PPKM di Tebo, Pengusaha Tahu Terancam Gulung Tikar

SIDAKPOST.ID, TEBO – Dampak dari penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) terus diperpanjang akibatnya sejumlah pengusaha di Kabupaten Tebo mengeluh, seperti yang dialami Nanda seorang pengusaha tahu dari Desa Pulungrejo Kecamatan Rimbo ilir, terancam gulung tikar karena bangkrut.

Pengusaha tahu Nanda menyebutkan, bahwa semenjak PPKM diperpanjang sangat membuat rugi usahanya. Pasalnya, karena transaksi jual beli menurun drastis pembelinya sangat sepi sekali.

” Sebelum PPKM diperpanjang setiap hari pasti ada pembeli yang mampir mas, pembeli untuk acara pernikahan, sunatan, atau acara yasinan mingguan. Namun semenjak PPKM diperpanjang jarang ada acara lagi, mau gak mau produksi kita harus di kurangi mas, “kata Nanda, Senin (27/09/2021).

Baca Juga :  Pilkades, Bupati Masnah Nyoblos di TPS 1 Desa Bukit Baling

Saat ini harga kedelai yang naik drastis, sebut Nanda, dari Rp 8.000 per kg jadi Rp 11.000 per kg, kenaikan kedelai dimasa pandemi memang membuat pengusaha tahu jadi kewalahan babak belur.

“Sekarang ini pembeli tahu berkurang dan diperparah lagi harga kedelai melambung naik, gimana mau untung asal bisa buat muter modal lagi aja udah bersyukur,” keluh Nanda.

Baca Juga :  Senior Menwa Yon 002 Mahawira UIN STS Jambi, Sukses Berkarir di Militer

Masih menurut Nanda, jika PPKM semakin diperpanjang, maka pengusaha kecil seperti pembuat tahu dan lainnya terancam mati suri bahkan tutup.

” Tidak semua usaha bisa berjalan lancar dimasa pandemi contohnya seperti pembuat tahu dan sejumlah pengusaha kecil lainya bagaijan krakap tumbuh dibatu jidup segan mati tak mau, kiranya pemerintah segera menyudahi PPKM agar pengusaha kecil tak semakin parah menahan beban penderitaan,” pungkasnya. (cr2)