Dampak Corona, Pasar Tradsional Sepi Pedagang Mengeluh

SIDAKPOST.ID, TEBO – Dampak dari mewabahnya virus Corona atau Covid-19 sejumlah Pasar tradisional dan Pasar Kalangan diiwilayah Tebo terbilang sepi alias sunyi dari pengunjung, akibatnya pedagangpun mengeluh karena transaksi jual beli menurun drastis hingga 80 persen dibandingkan sebelum adanya Covid-19.

Imbas Covid-19 juga terjadi di Pasar Sarinah (Pasar tradisional-red) Kelurahan Wirotho Agung Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo, sejak mewabahnya virus Corona pasar ini sepi dari pengunjung dan bahkan kelesuan para pedagang ada yang menurup tokonya. Pasalnya, jual beli sangat sunyi bahkan ada istilah tidak pecah telur sama sekali.

Ketua pasar Sarinah Wirotho Agung Adi Sutrisno dikonfirmasi sidakpost.id mengatakan, pihaknya membenarkan sejak mewabahnya virus Corona Pasar Sarinah sepi dari pengunjung. Akibatnya para pedagang mengeluh karena hasil transaksi jual beli menurun drastis, bahkan istilahnya sering tidak pecah telur dalam berjualan.

Baca Juga :  Babinsa Misnadi Ajak Warga Manfaatkan Lahan Tidur Ditanami Palawija dan Sayuran

“Sepinya Pasar Sarinah dari pengunjung, mengingat warga mematuhi himbauan pemetintah untuk mengurangi aktivitas diluar rumah. Kita berdoa agar corus Corona segera berakhir, sehingga pusat Pasar perbelanjaan kembali ramai oleh penginjung dan perekonomian pulih menjadi lebih baik lagi,” kata Ketua Pasar Hadi Sutrisno, Kamis (02/04/2020).

Baca Juga :  Jasa Raharja Pastikan Arus Nataru Berjalan lancar

Budi ST Petugas Retribusi Disperindagnaker Tebo menuturkan, pihaknya juga membenarkan kondisi Pasar Sarinah Sunyi dan lengang dari pengunjung. Sunyinya Pasar ini, mengakibatkan hasil jual beli menurun dan pedagang mengeluh.

“Dampak Pasar Sarinah sangat sepi pengunjung dan sepi pembeli, Retribusi Kaki lima sempat menurun akibat para pedagang tidak bisa membayar Retriibusi, sehingga Retribusi yang ditargetkan Pemerintah melalui Disperindagnaker tidak dapat terpenuhi, ” ujar Petugas Retribusi Budi ST.