Cara Menanam Sayur Hidroponik: Panduan Praktis untuk Pemula

Siswa PKL MAN 1 Bungo Sedang Mengecek Tanaman Hidroponik Hasil Semai Mereka yang berumur 22 hari. Selasa (1/11/2022). Foto : sidakpost.id/zakaria

Hidroponik adalah metode menanam tanpa menggunakan tanah, yang semakin populer di kalangan masyarakat perkotaan. Selain hemat ruang, cara ini memungkinkan tanaman tumbuh lebih cepat karena nutrisi disalurkan langsung ke akar. Berikut adalah panduan praktis menanam sayur hidroponik untuk pemula.

1. Persiapan Alat dan Bahan

Sebelum memulai, pastikan Anda memiliki semua peralatan yang diperlukan. Beberapa alat utama yang diperlukan adalah:

  • Media tanam seperti rockwool, arang sekam, atau cocopeat.
  • Wadah hidroponik, misalnya botol plastik bekas, pipa PVC, atau rak hidroponik.
  • Pompa air dan larutan nutrisi (biasanya jenis AB mix).
  • Benih sayuran yang ingin ditanam, seperti selada, bayam, kangkung, atau sawi.
Baca Juga :  Siswa PKL MAN 1 Bungo Berikan Nutrisi Sayuran Hidroponik

2. Penyemaian Benih

Langkah pertama adalah menyemai benih. Berikut caranya:

  1. Potong media tanam rockwool menjadi bagian kecil, lalu basahi hingga lembab.
  2. Letakkan benih di atas media tanam.
  3. Simpan media tanam di tempat yang teduh dan pastikan tetap lembab.
  4. Setelah 3–7 hari, benih akan berkecambah dan siap dipindahkan ke sistem hidroponik.

3. Membuat Sistem Hidroponik

Ada berbagai jenis sistem hidroponik, namun metode Wick System adalah yang paling sederhana dan cocok untuk pemula.

  1. Gunakan wadah seperti botol plastik bekas. Potong menjadi dua bagian.
  2. Isi bagian bawah botol dengan larutan nutrisi.
  3. Masukkan sumbu (bisa menggunakan kain atau tali) untuk mengalirkan air ke media tanam.
  4. Tempatkan bibit yang telah tumbuh di bagian atas botol dengan media tanam.
Baca Juga :  Merawat Kelapa Sawit yang Baru Ditanam: Langkah-Langkah Penting

4. Pemberian Nutrisi

Nutrisi adalah kunci keberhasilan hidroponik. Gunakan larutan nutrisi AB mix sesuai dengan petunjuk yang diberikan pada kemasan. Perhatikan kebutuhan setiap jenis sayuran, karena konsentrasi nutrisi berbeda-beda. Pastikan larutan diganti secara berkala agar tetap segar dan tidak terkontaminasi.