Opini  

Calon Pemimpin atau Preman? Romi Hariyanto dan Sikap Arogannya

Ketua Forum Masyarakat Peduli Pilkada Jambi (FMP2J). Syaiful Bakri. Foto : ist

Dalam situasi yang seharusnya menunjukkan kedewasaan dan kemampuan berkomunikasi yang baik, ia justru berperilaku seperti preman, yang jelas menunjukkan ketidakmatangan emosional.

Romi seharusnya menjadi contoh perubahan positif setelah melewati proses rehabilitasi, namun perilakunya justru mencerminkan ketidakmampuan untuk bertransformasi menjadi sosok pemimpin yang inspiratif. Jika masyarakat memilih untuk mendukungnya, mereka mungkin tidak hanya mempertaruhkan masa depan daerah, tetapi juga berisiko melanjutkan warisan buruk yang dapat berimbas pada stabilitas sosial dan moral di Provinsi Jambi.

Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, jelas bahwa Romi tidak layak untuk memimpin daerah yang membutuhkan seorang pemimpin dengan integritas, stabilitas emosional, dan kemampuan untuk mendengarkan serta merespons kebutuhan masyarakat secara positif.

Baca Juga :  Opini Musri Nauli SH : Keteguhan di Dalam Memilih
Baca Juga :  Al Haris: Sosok Gubernur Jambi yang Merakyat Lewat Kebijakan

Keputusan untuk memilihnya hanya akan membawa dampak negatif yang lebih besar bagi masyarakat dan memperburuk reputasi kepemimpinan di tingkat daerah.

Penulis merupakan Ketua Forum Masyarakat Peduli Pilkada Jambi (FMP2J)