Bupati Tebo Akomodir Gender, Aktif Dalam Proses Pembangunan

SIDAKPOST.ID, TEBO – Bupati Tebo Dr
H.Sukandar dirinya menegaskan bahwa mengakomodir semua gender untuk terlibat aktif dalam proses pembangunan di Kabupaten Tebo.

Gender atau perempuan untuk terlibat aktif dalam mencapai Visi misi selama tahun 2017- 2022, jadi perempuan diberikan peran dan tanggung jawab yang sama.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati H.Sukandat pada saat menghadiri Verifikasi Lapangan Anugerah Parahita Ekapraya (APE), Kabupaten Tebo Tahun 2021 secara Online, Kamis (25/03/2021).

Dikatakan Bupati, terbukti dalam proses pengambilan kebijakan serta RPJMD perempuan terlibat dalam setiap penyusunan strategi dan program dalam proses pembangunan di Kabupaten Tebo.

Baca Juga :  Banyak Bukti, Tokoh dan Warga Baru Sipin Kompak Dukung Hamas-Apri

“Proses tersebut didasari dengan pengakomodiran emansipasi wanita di Tebo. Maka dalam peran dan fungsi tertentu para perempuan menduduki pos seperti ada Lurah perempuan, beberapa Eselon II Perempuan, dan Eselon III juga banyak sesuai kapasitas dan tanggung jawabnya.” kata Bupati.

Imbuh Sukandar, pelaksanaan Musrenbang yang dimulai dari tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten juga diselenggarakan mengikutsertakan perempuan seperti, BPD perempuan dan organisasi seperti TP PKK, GOW, Persit dan organisasi perempuan lainnya.

Baca Juga :  Wabup Tebo, Pimpin Apel Gelar Pasukan Kesiapan Penanganan Karhutla

” Sebagai informasi, APE merupakan bentuk pengakuan atas komitmen dan peran para pimpinan kementrian/ lembaga dan Pemda dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui strategi Pengarusutamaan Gender (PuG). “ujarnya.

Masih menurut Bupati, PuG sendiri adalah strategi pembangunan dalam mencapai keadilan dan kesetaraan sesuai Inpres Nomor 9 Tahun 2000 tentang PuG dalam pembangunan Nasional.

“Tindak lanjut dari hal tersebut Pemerintah Kabupaten Tebo melakukan strategi dengan peningkatan partisipasi perempuan dengan arah kebijakan meningkatkan pemberdayaan dan pendidikan perempuan melalui perencanaan dan penganggaran responsif gender,” pungkasnya.