“Tentu, museum ini akan menjadi tempat sarana proses pembelajaran bagi para siswa kita. Karena, di kurikulum merdeka saat ini, siswa dan para guru kita juga mampu berinovasi dan berkreatifitas dalam proses pembelajaran. Mulai tahun ajaran 2023, setiap hari sabtu akan kita isi gedung ini, untuk dilaksanakan rangkaian kegiatan seperti berbagai perlombaan disini,” terang Masril.
Seiring itu, Marsil mengajak, seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Bungo, untuk mengenal dan belajar sejarah terutama, perjuangan para pejuang Bungo dalam memperebutkan Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Kita juga sudah bersurat kepada para camat dan datuk rio (Kades red) supaya menginventarisir, semua benda-benda bersejarah dan atau menyangkut pejuang masyarakat Kabupaten Bungo yang ada di desa-desa untuk disampaikan ke dinas pendidikan. Dengan begitu, akan dititipkan di museum juang ini, agar masyarakat akan lebih tahu tentang sejarah yang ada di Bungo,” tukasnya. (rsa)