Buka Rakor Ekspor, Gubernur Al Haris Komitmen Dorong Peningkatan Kinerja Ekspor Provinsi Jambi

Rapat Koordinasi (Rakor) Peningkatan Kinerja Ekspor di Provinsi Jambi. Foto : Diskominfo

SIDAKPOST.ID, Jambi – Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris berkomitmen untuk meningkatkan kinerja ekspor Provinsi Jambi melalui sinergi dan kolaborasi bersama seluruh stakeholder yang ada di provinsi Jambi.

Komitmen tersebut disampaikannya saat memimpin langsung Rapat Koordinasi (Rakor) Peningkatan Kinerja Ekspor di Provinsi Jambi, bertempat di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Kamis (26/06/2025).

“Pemerintah Provinsi Jambi terus bersinergi dan berkolaborasi dengan semua stakeholder (pemangku kepentingan) dan seluruh pihak terkait untuk meningkatkan kualitas komoditas-komoditas Provinsi Jambi, terutama komoditas unggulan, dengan harapan bisa kompetitif, baik di pasar lokal Jambi, pasar nasional, bahkan pasar luar negeri (ekspor),” ujar Gubernur Al Haris.

Baca Juga :  Gubernur Al Haris Dampingi Menteri Bappenas Tinjau Pembangunan Proyek Museum KBCN di Candi Muaro Jambi

Dikatakan Gubernur Al Haris, dalam pelaksanaan ekspor Provinsi Jambi selama ini, tentu banyak tantangan yang dihadapi. Untuk itu, dengan adanya kegiatan ini yang mempertemukan seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Jambi, dapat sekaligus menjadi wadah untuk mengevaluasi capaian serta mengidentifikasi keberhasilan dan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan ekspor di Provinsi Jambi.

“Dengan menyelaraskan tujuan dan strategi untuk peningkatan ekspor Provinsi Jambi, saya berharap kita dapat merumuskan langkah-langkah yang lebih konkret dan terarah untuk meningkatkan kinerja ekspor Provinsi Jambi,” kata Gubernur Al Haris.

Baca Juga :  Kerennya Al Haris-Hesnidar Haris Kenalkan Tenun Songket Batik Jambi di Catwalk

Pada kesempatan tersebut Gubernur Al Haris juga memaparkan, berdasarkan data BPS Provinsi Jambi, total ekspor asal Provinsi Jambi pada tahun 2024 sebesar 2,34 Miliar Dolar US, naik dibandingkan total ekspor tahun 2023 sebesar 2,19 Miliar Dolar US atau naik sebesar 6,74%, yang terdiri dari 3 kelompok komoditas, yaitu komoditas pertanian, industri, dan pertambangan.