SIDAKPOST.ID – Kasus kekerasan dalam hubungan percintaan kini mulai marak bermunculan. Sebelumnya, kasus serupa mungkin banyak pula terjadi. Kini, era digital semakin memudahkan lalu lalang informasi. Sudah saatnya, masyarakat menyadari betapa penting keputusan untuk mengakhiri hubungan ketika sudah menemukan “red flag”.
Tanda tersebut merupakan sinyal akhir yang memberitahu kita bahwa hubungan ini sudah tidak sehat, bahkan sangat mungkin mengancam kesehatan mental dan jiwa kita.
Apa itu “red flag”?
Menurut Dr. Wendy Walsh, PhD, seorang psikolog klinis spesialis hubungan, red flag adalah tanda bahwa orang tersebut mungkin tidak bisa memiliki hubungan yang sehat dan melanjutkan jalan bersama karena akan berbahaya secara emosional.
Dia menyatakan, red flag atau tanda bahaya dalam suatu hubungan bisa terlihat nyata maupun tidak jelas. Namun pada akhirnya, red flag menunjukkan alasan untuk berhenti atau mundur dari suatu hubungan
Red flag, lanjut Walsh, umumnya mengarah pada seseorang dengan riwayat kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan kronis, atau penyalahgunaan zat adiktif.
Kenali tanda-tandanya
Pada banyak kasus, kebanyakan sinyal red flag lebih dulu ditangkap oleh teman-teman terdekat atau keluarga. Mereka biasanya lebih dulu menyadari bila ada sesuatu yang tidak beres. Justru sebagai korban, sulit untuk membuka mata dan menyadari bahwa hubungan yang tengah dijalani sudah tak memiliki masa depan pasti.
Oleh karena itu, kita pun harus mencoba terbuka dengan masukan-masukan dari sahabat karib perihal hubungan romantis karena bisa jadi apa yang mereka ungkapkan benar adanya. Sebab umumnya, kita baru akan memahami kecemasan mereka ketika sudah berhasil terlepas dari pasangan “toxic”.