Sesuai ayat Alquran, UAH mengingatkan kalau hidup di dunia hanya menjalankan misi dari Allah. Bagaimana waktu selama hidup dimanfaatkan dengan baik, apakah digunakan dengan sesuai ketentuan Allah yang disampaikan di dalam Alquran.
“Coba lihat sekarang ada yang wafat telah dahulu pulang meninggalkan kita, amalan lebih banyak dari kita, beramal dalam kesunyian hanya Allah yang mengetahui, bisa jadi tidak populer di dunia, tapi mulai di langit. Semua sepakat kalau insan yang meninggal itu adalah orang baik,” katanya.
Terkadang orang yang pulang lebih dalu mungkin Allah telah menjadikan hamba yang baik, memiliki bekal yang sangat baik, semasa hidup. Bagaimana ketaqwaan dan bagaimana perjalanan hidup yang sering bersedekah dan juga bermanfaat di dunia.
“Ingat Allah telah memberi pesan kepada kita bahwa kehidupan dan kematian telah mengajarkan kita yang masih hidup. Agar ajal datang persiapan sudah dipersiapkan, ” ucapnya.
Lanjut UAH, jika seorang manusia itu telah meninggal dunia maka terputus peluang kebaikan atau amalannya. Akan tetapi ada peluang yang diingatkan oleh Rasullah, ada tiga amalan pertama sedekah jariah.
“Tiga amalan yang terus mengalir bila anak Adam bila meninggal dunia sekalipun dia sudah meninggal dunia yakni, sedekah jariah, kebaikan yang megalirkan pahala terus menerus, ilmu bermanfaat maka dari sekarang tanamkan kepada anak kita, dan ketiga anak yang Soleh mendoakan orang tua yang sudah meninggal,” ungkap UAH. (zek)