Asal Usul Burung Kuau

HABITAT: Burung Kuau raja saat berada di habitatnya-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

Di sebuah desa kecil di Jambi, hiduplah seorang gadis cantik bernama Mayang Sari. Ia terkenal dengan kecantikannya dan suaranya yang merdu. Setiap sore, Mayang Sari menyanyi di tepi hutan, memikat hati hewan-hewan yang berkumpul untuk mendengarkan. Namun, ada seorang pemuda bernama Anggo yang menyukai Mayang Sari. Anggo terkenal kasar dan sering memburu hewan tanpa ampun.

Mayang Sari menolak cinta Anggo, karena ia tidak menyukai sifatnya yang kejam. Penolakan itu membuat Anggo marah dan bertekad untuk membalas dendam. Suatu hari, ia mengikuti Mayang Sari ke hutan. Saat Mayang Sari sedang bernyanyi, Anggo menyergapnya. Mayang Sari berlari menghindar, tetapi Anggo terus mengejarnya.

Merasa terpojok, Mayang Sari berdoa kepada para dewa untuk menyelamatkannya. Tiba-tiba, langit menjadi gelap dan suara guntur bergema. Tubuh Mayang Sari berubah menjadi seekor burung indah dengan bulu berwarna-warni. Burung itu terbang tinggi meninggalkan Anggo yang terkejut dan menyesali perbuatannya.

Baca Juga :  Legenda Danau Gunung Tujuh

Burung yang berasal dari Mayang Sari itu kini dikenal sebagai burung kuau. Burung kuau menjadi lambang keindahan alam dan keharmonisan. Kisah ini menjadi pelajaran bagi manusia untuk tidak serakah dan menjaga hubungan baik dengan alam serta sesama makhluk hidup.

Baca Juga :  Legenda Danau Gunung Tujuh

Legenda ini, selain mengajarkan pesan moral, juga memperkaya budaya Jambi. Kedua cerita ini menjadi bagian penting dalam menarik wisatawan untuk mengenal keindahan alam dan kearifan lokal Jambi, seperti Danau Gunung Tujuh yang eksotis dan hutan yang menjadi habitat burung kuau. Kisah-kisah ini adalah warisan berharga yang terus diceritakan dari generasi ke generasi.

Editor: Madi