Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), Jami’ At-Taqwa, Sopia Budi menjelaskan, atas masukan masyarakat dan persetujuan alim ulama dan tokoh masyarakat, maka renovasi masjid ini dilakukan karena sejak dibangun tahun 1984 belum pernah direnovasi.
Selain itu, daya tampung masjid cukup terbatas yakni hanya 500 jamaah sedangkan jumlah jamaah terus bertambah. Diharapkan dengan selesainya renovasi masjid ini bisa menampung 1000 jamaah.
Masjid yang memiliki luas 22 x 27 meter persegi ini, akan dibangun dua lantai dengan jumlah anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 3,9 miliar.
“Dana awal pembangunan pembangunan baru terkumpul sekitar 50 juta berasal dari swadaya masyarakat dan donatur. Ditargetkan dalam jangka waktu 2 tahun renovasi tahap 1 selesai. Karena itu, kita berharap batuan masyarakat agar pembangunan ini sesuai dengan yang diharapkan,” ungkap Sopia Budi .
Kepala Desa Mendalo Indah, Muslim menjelaskan, Masjid Jami At-Taqwa adalah masjid tertua diwilayahnya. Dulu masuk wilayah desa Mendalo Darat karena ada pemekaran desa tahun 2011 maka masjid ini masuk wilayah Desa Mendalo Indah.
Menurut Muslim, masjid ini sudah selayaknya direnovasi karena lokasinya berada dipinggir jalan lintas dan setiap hari banyak disinggahi jamaah.
Apalagi masjid ini keberadaanya berdekatan dengan dua kampus terkemuka di Jambi yakni Universitas Jambi dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
“Kita berharap selesai direnovasi masjid ini akan menjadi icon khususnya di Desa Mendalo Indah dan Jaluko umumnya,” harap Muslim. (zek)