Ihsan Yunus : Standar UMKM di Jambi Penting Untuk Daya Saing Produk Nasional

SIDAKPOST.ID, JAMBI –  8 Maret 2019 – Badan Standardisasi Nasional (BSN) menggelar acara dengan tajuk Sosialisasi Mengenai Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK). Bertempat di Hotel Swiss Bell Jambi. Acara ini bertujuan untuk mensosialisasikan pentingnya standardisasi dan penilaian kesesuaaian (SPK) yang juga dikenal dengan sebutan Standardisasi Nasional Indonesia (SNI).

Hadir dalam acara ini sebagai pembicara adalah Zulkarnain, sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, dan Heru Suseno, Direktur Penguatan Penerapan Standard an Penilaian Kesesuaian BSN.

Turut pula hadir sebagai pembicara adalah Ihsan Yunus, anggota DPR RI dari Komisi VI, Fraksi PDIP, Dapil Jambi. Ihsan yang salah satu mitra di komisinya adalah BSN, mengatakn keberadaan SNI bagi produk-produk nasional mau tidak mau menjadi penting dewasa ini.

Baca Juga :  Jadi Narasumber di Acara BKPM, Ihsan Yunus : Investasi Untuk UMKM, Hirilisasi dan Pelabuhan Manjadi Fokusnya di Jambi

“Standardisasi yang biasa dikenal dengan sebutan SPK atau SNI ini penting sebagai langkah untuk membuat produk-produk tanah air memiliki nilai tambah dan berdaya saing tidak hanya di dalam negeri tapi juga ketika di ekspor. Pasar luar negeri itu terkadang minimal mengharuskan produk Indonesia yang masuk ke negaranya sudah memiliki standardisasi nasional lewat SNI,” tukas Ihsan.

Ihsan, yang nanti di April 2019 kembali bertarung di Dapil Jambi untuk masuk ke Senayan, juga menggarisbawahi perlunya sejak dini berbagai produk nasional memiliki SNI agar tidak kaget lagi apabila di masa datang harus memenuhi standard internasional.

Baca Juga :  Bupati Bungo Jadi Irup HUT Bank Jambi Ke 58

“Di Komisi VI, kami banyak membahas soal Free Trade Agreement (FTA), perjanjian perdagangan bebas internasional. Sekarang saja kami mencatat sudah ada empat produk yaitu otomotif, elektronik, obat generik dan obat herbal, yang ketika ingin dijual di antara negara ASEAN harus punya standard produk ASEAN. Kedepannya ada potensi makin banyak lagi produk yang harus berstandard internasional. Kalau sekarang sudah memenuhi SNI ke depannya tidak akan terlalu sulit untuk memenuhi standard internasional seperti ASEAN,” lanjutnya.