SIDAKPOST.ID, BUNGO – Sejumlah Rio (kades) di Kabupaten Bungo dinilai tidak mampu bekerja serta nampak tidak serius dalam menjalankan program pembangunan di dusun yang dipimpin.
Hal itu, dikatakan oleh Bupati Bungo H. Mashuri saat memberikan sambutan di acara Bursa Inovasi Desa yang digelar di lapangan Eks MTQ, Kamis (11/10/2018).
Sebut Mashuri, Rio adalah perpanjangan tangan Pemerintah Daerah dalam membangun dusun. Namun sayang, masih ada beberapa Rio yang tidak menunjukkan keseriusan dalam bekerja.
Seperti masih ada Rio yang tidak mampu mencairkan Dana Desa akibat laporan pertanggungjawaban yang tidak kunjung selesai.” Kita minta para Rio harus lebih serius bekerja, jalankan tugas dengan baik,” tegas bupati H Mashuri.
Sebut Mashuri, ada tiga dusun terancam tak bisa mencairkan dana desa. Seperti Dusun Lubuk Beringin, Tanah Periuk dan Dusun Sarana Jaya. Kondisi ini sangat disayangkan yang berimbas terhadap pembangunan yang ada di desa.
“Kalau begini terus, masyarakat juga yang dirugikan, pembangunan yang mestinya berjalan tapi tertunda. Kalau gagal tahun ini ya harus menunggu tahun depannya lagi,” kata Bupati.
Plt kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Dusun (DPMD) Kabupaten Bungo, Taufik Hidayat, mengatakan ketiga dusun ini memiliki permasalahan yang berbeda.
Untuk Dusun Lubuk Beringin, masalahnya karena ada temuan dugaan penyelewengan dana yang sejak beberapa tahun ini belum juga diselesaikan.
Dusun Tanah Periuk, permasalahannya adalah tidak sejalannya antara Rio dan BPBD sehingga kelengkapan administrasi sampai sekarang tidak juga dibereskan. Bahkan masalah lainnya BPD sudah mengusulkan agar Rio mengundurkan diri.