SIDAKPOST.ID, TEBO – Tak kurang dari 28 hektar sawah lahan tadah hujan tidak digarap oleh petani warga Desa Bedaro Rampak Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo.
Pasalnya lahan sawah tadah hujan tersebut hanya mengandalkan datangnya air hujan saja sehingga untuk mengolah lahan tersebut ditanami pada selalu terkendala tidak adanya air.
Sudah berlangsung sekitar 20 tahun lamanya lahan tadah hujan di Desa Bedaro Rampak tidak digarap oleh warga, diharapkan Pemkab Tebo dapat membantu agar puluhan hektar lahan tadah hujan yang selama ini terlantar, bisa diolah dan difungsikan kembali ditanami padi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kades Bedaro Rampak Putra Yansyah, pada saat kunjungan Bupati Tebo H.Aspan meninjau lahan persawahan di Bedaro Rampak.
Dalam kunjungannya Pj Bupati Tebo didampingi oleh Kadis PUPR, dihadiri
Camat Nurbadri dan para Kadus, para RT, Karang Taruna, Tomas, Todat dan undangan lainnya.
Kades Putra Yansyah berharap supaya sawah tadah hujan yang selama ini terlantar, bisa kembali diolah warga masyarakat, untuk bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Bedaro Rampak.
” Kami masyarakat Bedaro Rampak sangat berharap kepada bapak Pj Bupati Tebo bisa membantu pengolahan sawah kami ini, maka kami juga akan selalu membantu program Pemkab Tebo,” ujar Putra Yansyah. Jumat (03/03/2023).
Pj Bupati Tebo H.Aspan mengatakan bahwa dirinya merespon dengan baik dan bisa membantu masyarakat desa bedaro rampak, agar sawah bisa di fungsikan kembali dimanfaatkannya sawah di Bedaro Rampak, untuk mendukung kondisi saat ini sedang Inflasi secara Nasional.
“Saya akan berkordinasi di bulan April nanti dengan dinas PUPR dan konsultan akan melakukan kajian sawah tersebut,
masyarakat harap bersabar dan semoga kita dapat solusi agar sawah ini bisa dimanfaatkan kembali, ” ungkap Aspan. (adl)