Dira memandangi layar ponselnya dengan ragu. Di aplikasi kencan yang baru saja ia unduh, ada banyak profil yang muncul. Ia tak terlalu tertarik, tapi rasa kesepian membuatnya mencoba. Setelah beberapa kali swipe kanan, ia mencocok dengan seseorang bernama Lila.
Percakapan mereka dimulai dengan canggung, tapi Dira langsung menyukai cara Lila berbicara. Berbeda dari orang lain, Lila tidak basa-basi. Ia langsung bertanya, “Apa mimpi terbesarmu?” Pertanyaan itu membuat Dira tertegun. Sudah lama ia tidak memikirkan tentang mimpi.
Hari-hari berikutnya, mereka terus bertukar cerita. Lila adalah sosok yang penuh semangat dan selalu memotivasi Dira untuk percaya diri. Setelah beberapa minggu, mereka memutuskan untuk bertemu.
Saat bertemu, Dira terkejut. Lila menggunakan kursi roda. Sesaat, Dira merasa gugup. Ia tidak tahu harus berkata apa. Tapi Lila langsung mencairkan suasana dengan candaan, “Jangan khawatir, aku cuma duduk sedikit lebih rendah darimu.”
Pertemuan itu mengubah cara pandang Dira tentang hubungan. Ia menyadari bahwa kenyamanan tidak datang dari penampilan fisik, melainkan dari hati. Lila mengajarinya untuk melihat lebih dalam, menerima perbedaan, dan menghargai keunikan setiap orang.
Hubungan mereka terus berlanjut. Bersama Lila, Dira tak hanya menemukan cinta, tapi juga keberanian untuk mengejar mimpinya. Kini, ia percaya bahwa cinta sejati adalah tentang saling mendukung untuk tumbuh menjadi lebih baik.
Editor: Madi