Tazkiyatun nafs adalah fondasi dalam membentuk kepribadian muslim yang sejati. Proses ini bukan hanya urusan para sufi atau ahli ibadah, tetapi kewajiban bagi setiap muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjaga integritas batinnya.
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, godaan dunia sangat kuat. Media sosial, gaya hidup konsumtif, dan persaingan material menjadi tantangan nyata bagi kebersihan hati. Tanpa tazkiyah, seorang muslim mudah terjerumus dalam dosa, iri hati, dan kesombongan yang merusak amal saleh.
Tazkiyatun nafs bisa dilakukan dengan rutin membaca Al-Qur’an, memperbanyak dzikir, menjaga lisan, serta bersahabat dengan orang-orang saleh. Keseimbangan antara ibadah fisik dan ibadah hati inilah yang akan menjaga stabilitas ruhiyah seorang muslim.
Pentingnya tazkiyatun nafs juga tercermin dari perintah Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk mensucikan jiwa umat. Dalam Surah Al-Jumu’ah ayat 2 disebutkan bahwa salah satu misi kenabian adalah menyucikan jiwa manusia. Ini menandakan bahwa tazkiyah adalah bagian tak terpisahkan dari ajaran Islam.
Dalam kehidupan sehari-hari, tazkiyatun nafs dapat diaplikasikan melalui kontrol emosi, kejujuran dalam transaksi, serta kesabaran menghadapi ujian. Ini adalah bentuk nyata dari iman yang tidak hanya tampak dalam ibadah, tetapi juga dalam interaksi sosial.
Muslim yang menjalani tazkiyah akan memiliki orientasi hidup yang benar. Ia tidak akan silau oleh gemerlap dunia, karena fokusnya adalah akhirat. Ini akan melahirkan individu yang tenang, tangguh, dan selalu berpikir jangka panjang dalam hidup.
Editor: Madi