Kenapa Sinetron yang Kurang Mendidik Ada Ditayangkan di Televisi, Sedangkan Film atau Kartun Dinyatakan Tidak Layak Ditonton?

Belakangan ini sudah marak terjadi kasus kasus kekerasan dan khususnya di bagian lingkungan sekolah. Ada banyak spekulasi yang menyebutkan bahwa media komunikasi dari siaran yang diputarkan lewat televisilah yang membuat efek negatif dan memicu kekerasan tersebut terjadi.

Atas hal itu suatu lembaga independen milik negara yang bernama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyatakan bahwa ada beberapa program siaran yang bermasalah seperti bioskop ditayangkan oleh Trans TV, Dag Dig Dug Nunggu Bedug yang ditayangkan TPI, Gala Sinema SCTV, Sinetron Manohara ditayangkan oleh RCTI, Insomnia Ngajak Sahur yang ditayangkan Global TV, Opera Van Java ditayangkan oleh Trans 7, dan masih ada banyak siaran lagi, hal itu dinyatakan oleh KPI di Jakarta, Senin, 9 November 2009.

Setelah pernyataan itu ada beberapa program siaran yang mendapat ancaman (demand) akan diberhentikan oleh KPI hal itu memicu terjadinya pro dan kontra di masyarakat.

Baca Juga :  Si kecil Menjadi Perhatian Bagi Negeri Kita

Adapun hal yang membuat masyarakat Indonesia tidak setuju ialah karena KPI memberantas siaran yang menurut pandangan masyarakat memiliki lebih banyak sisi positifnya dibandingkan negatifnya.

Salah satu siaran yang bagi masyarakat positif ialah kartun kartun seperti Spongebob Squarepants dengan alasan banyak pembelajaran yang didapatkan oleh kartun itu mulai dari pertemanan, pantang menyerah, disiplin dan lain lain tetapi KPI memberikan ancaman (demand) kepada siaran yang membuat program adanya kartun Spongebob Squarepants dengan beralasan adanya tindakan kekerasan, sifat – sifat negatif, perilaku yang tergolong negatif, dan yang lainnya.

Baca Juga :  Bagaimana Menulis Berita, Pilih Cepat atau Akurat

Setelah hal – hal itu netizen yang mulai kecewa terhadap lembaga KPI karena melarang dan bahkan mengancam siaran televisi yang lebih banyak mendidik daripada siaran yang kurang mendidik.