Dalam Islam, bisnis bukan sekadar alat untuk meraih keuntungan duniawi, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Etika bisnis dalam Islam sangat menekankan kejujuran, amanah, dan keadilan.
Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang yang terkenal karena kejujurannya. Sebelum diangkat menjadi rasul, beliau dijuluki Al-Amin karena integritas dan sikapnya yang dapat dipercaya. Ini menjadi contoh bahwa mencari uang melalui bisnis harus dilakukan dengan etika yang tinggi.
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang apabila mereka melakukan sesuatu pekerjaan, mereka melakukannya dengan itqan (profesional dan sungguh-sungguh).” (HR. Thabrani)
Etika bisnis Islami juga melarang riba, penipuan, monopoli, dan segala bentuk eksploitasi. Islam mendorong perdagangan yang saling menguntungkan (win-win solution) dan menanamkan nilai-nilai keadilan sosial dalam ekonomi.
Selain itu, bisnis dalam Islam hendaknya membawa manfaat bagi banyak orang. Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad)
Seorang Muslim yang menjalankan bisnis dengan etika Islam akan mendapatkan keberkahan, bukan hanya dalam bentuk keuntungan materi, tapi juga ketenangan jiwa dan pahala akhirat.
Editor: Madi