Islam mengajarkan bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari akhlak mulia seorang Muslim. Allah menciptakan alam semesta sebagai tanda kekuasaan-Nya dan mempercayakan manusia untuk memeliharanya. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Dia telah menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya dan Dia memulai penciptaan manusia dari tanah” (QS. As-Sajdah: 7). Ayat ini mengingatkan bahwa alam adalah karunia Allah yang harus dimanfaatkan dengan bijak tanpa merusaknya.
Akhlak terhadap lingkungan mencakup berbagai aspek, seperti menjaga kebersihan, tidak merusak alam, dan memanfaatkan sumber daya secara bijak. Rasulullah ﷺ bersabda, “Kebersihan adalah sebagian dari iman” (HR. Muslim). Kebersihan tidak hanya terbatas pada tubuh dan pakaian, tetapi juga mencakup lingkungan tempat kita tinggal. Sebagai Muslim, kita wajib menjaga kebersihan rumah, jalan, dan tempat umum, karena lingkungan yang bersih adalah cerminan keimanan seseorang.
Salah satu wujud menjaga lingkungan adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan. Rasulullah ﷺ bersabda, “Iman itu memiliki lebih dari tujuh puluh cabang, yang tertinggi adalah ucapan Laa Ilaaha Illallah, dan yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan” (HR. Bukhari dan Muslim). Menyingkirkan gangguan dari jalan, seperti sampah atau benda berbahaya, adalah bentuk kecil dari menjaga lingkungan yang memberikan manfaat besar bagi orang lain.
Selain itu, Islam melarang tindakan merusak lingkungan, seperti menebang pohon sembarangan atau mencemari air. Rasulullah ﷺ pernah melarang sahabatnya memotong pohon saat peperangan, kecuali jika benar-benar diperlukan (HR. Abu Dawud). Larangan ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kelestarian alam, bahkan dalam situasi sulit sekalipun. Pohon dan tumbuhan adalah sumber kehidupan bagi makhluk hidup lainnya, sehingga harus dijaga kelangsungannya.
Islam juga mengajarkan pemanfaatan sumber daya alam secara bijak. Allah berfirman, “Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (QS. Al-A’raf: 31). Menggunakan air, listrik, atau bahan bakar secara berlebihan adalah bentuk pemborosan yang tidak disukai Allah. Sebaliknya, seorang Muslim dianjurkan untuk bersikap hemat dan memanfaatkan sumber daya sesuai kebutuhan.
Akhlak terhadap lingkungan juga mencakup peran aktif dalam memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi. Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika terjadi kiamat sementara di tangan salah seorang dari kalian ada bibit pohon kurma, maka tanamlah” (HR. Ahmad). Hadits ini mengandung pesan mendalam tentang pentingnya berbuat kebaikan, termasuk menjaga lingkungan, meskipun dalam keadaan sulit.
Sebagai kesimpulan, menjaga lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab seorang Muslim. Lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari bukan hanya membawa manfaat bagi kehidupan kita di dunia, tetapi juga menjadi amal saleh yang bernilai pahala di sisi Allah. Marilah kita menjaga amanah ini dengan berakhlak mulia terhadap lingkungan, sehingga kehidupan kita dan generasi mendatang dipenuhi keberkahan.
Sumber Referensi: