SIDAKPOST.ID, BUNGO – Kabar meninggalnya Alpiadi, wartawan harian Jambi Ekspres yang memiliki wilayah liputan kabupaten Batanghari, turut membuat pekerja media di kabupaten Bungo, kehilangan besar dan bersedih, terlebih bagi organiasi Persatuan Wartawan Bungo (PWB).
Betapa tidak, almarhum yang semasa aktifnya sebagai pekerja pers pernah malang mintang di kabupaten Bungo, mempunyai hubungan yang sangat baik dengan rekan sesama wartawan maupun dengan narasumber.
Kabar duka yang mendatangi sejumlah pengurus dan anggota PWB pada Sabtu malam ini (22/04/2017) sekitar pukul 18.30 WIB membuat rekan sejawatnya terhenyak dan seperti tidak percaya atas kepergiannya yang begitu cepat.
“innalilah wainnailaihirojiin. Jika ada kesalahan beliau semasa berkerja di Bungo, mohon dimaafkan, ” demikian bunyi pesan salah seorang keluarga dekat Alpiadi kepada ketua PWB, Albadri.
Kabar inipun begitu cepat menyebar dan langsung diberitahukan kepada beberapa grup Wartawan liputan di kabupaten Bungo, baik melalui BBM, WA maupun Facebook.
Berbagai tanggapan seperti tidak percaya atas kepergian pria yang memiliki badan tambun itupun bermunculan. Demikian juga ucapan doa agar almarhum ditempatkan di sisi yang layak juga terus berdatangan.
“Almarhum adalah salah satu rekan wartawan yang mempunyai etos kerja yang tidak perlu diragukan lagi. Meski tidak lagi bekerja di wilayah Bungo, tapi PWB sangat kehilangan sosok rekan seprofesi dan juga teman yang baik seperti almarhum, ” ucap ketua PWB, Albadri.
Almarhum meninggal pada usia 27 tahun. Menurut kabar, almarhum mengalami sakit ginjal dan sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Padang, Sumbar. Setelah membaik dan dinyatakan pulang ke rumahnya di Bangko, Merangin, kondisinya kembali memburuk dan sekitar pukul 17.30 WIB almarhum menghembuskan nafas terakhir.