Data BNPB : Korban Banjir & Tanah Lonsor di Kabupaten 50 Kota Sumbar Bertambah

SIDAK POST.ID – Penanganan darurat bencana banjir dan longsor terus dilakukan selama masa tanggap darurat hingga (9/3/2017) mendatang di Kabupaten Limapuluh Kota Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Hingga kini, jumlah korban terus bertambah dengan adanya laporan dari lapangan, Minggu 05 Maret 2017 pukul 21.30 WIB, Posko Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Kabupaten Limapuluh Kota melaporkan 2 orang meninggal dunia dan 2 luka berat akibat bencana banjir dan longsor.

Kondisi dilokasi Bencana Tanah longsor, Kab Limaouluh Kota, Sumbar.

Dalam musibah ini, tercatat korban meninggal dunia yakni, Doni Fernandes (33 ),tewas karena tertimbun longsor,Teja (19 ) tewas karena tertimbun longsor,Yogi Saputra (23) tewas juga karena tertimbun longsor, Karudin (25) tewas karena tertimbun longsor dan Muklis (45) tewas karena hanyut dibawa banjir serta seorang bayi berusia 2 hari meninggal dunia karena terendam banjir.

Baca Juga :  Jajaran Koramil 416-05/Muara Tebo Ikuti Penyuluhan Penyakit Jantung

Sedangkan korban luka berat karena longsor adalah Syamsul Bahri (22) dan Candra (42). Informasi dari Posko, bayi tersebut meninggal dunia di Puskesmas Pangkalan.

Kronologinya setelah prosesi kelahiran di Puskesmas kemudian bayi dimasukkan ikubator pada Rabu (01/3/2017). Saat masih dalam inkubator tiba-tiba air deras masuk dan merendam Puskesmas Pangkalan sehingga bayi tidak dapat diselamatkan pada (2/3/2017.) Saat kejadian listrik padam karena banyak tiang listrik roboh terkena longsor.

Baca Juga :  Bencana Alam Terjadi, Pelestarian Alam Jadi Solusi yang Harus Dilakukan
Tim saat Evakuasi Korban.

Banjir dan longsor terjadi pada di 25 titik (13 titik longsor dan 12 titik banjir). Longsor tersebar pada 9 titik di Kecamatan Pangkalan. Sedangkan banjir tersebar pada 7 kecamatan dengan titik banjir tertinggi mencapai 1,5 meter di Kecamatan Pangkalan.