“Penanganan korban kecelakaan angkutan penumpang bukanlah hanya soal santunan. Lebih dari itu, ini adalah bentuk kehadiran negara melalui pelayanan publik yang akuntabel, humanis, dan menjunjung tinggi kolaborasi lintas instansi,” tambah Dewi.
Saat ini, proses evakuasi terhadap korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, dan berbagai unsur lainnya.
Menteri Perhubungan RI juga telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk mempercepat upaya pencarian dan pertolongan, serta menginstruksikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan KMP Tunu Pratama
KMP Tunu Pratama Jaya diketahui tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu malam (2/7/2025), dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Sejak insiden terjadi, Kepala Jasa Raharja Wilayah Jawa Timur Tamrin Silalahi dan Kepala Jasa Raharja Kantor Wilayah Bali Benyamin bob Panjaitan bersama jajarannya bergerak cepat di lapangan.
Langkah proaktif ini menjadi bagian dari komitmen berkelanjutan Jasa Raharja
sebagai bagian dari BUMN dalam memperkuat sinergi lintas lembaga, khususnya dalam penanganan kecelakaan transportasi laut yang bersifat darurat.
“Kami percaya bahwa pelayanan terbaik tidak hanya diberikan dalam bentuk santunan, tetapi juga melalui kecepatan respons dan kualitas koordinasi antar instansi,” tutup Dewi. (Ais)







