MUARA BUNGO – Gas 3 Kg semakin sulit didapatkan warga, bahkan harga di tingkat pengecer mencapai Rp 35 ribu. Akibatnya semua pedagang kecil yang ada di Kabupaten Bungo mengeluh, ditambah lagi untuk mendapatkan gas melon tersebut sangat sulit mencarinya di pasaran.
Salah satu warga Sungai Pinang Misno (45) ketika dijumpai sidakpost.id mengatakan, selain harga tinggi masyarakat juga kesulitan untuk mencari gas melon tersebut. Bahkan, hampir di setiap pangkalan gas tersebut kosong. Masyarakat terpaksa mencari di toko eceran.
“Sangat susah pak untuk mendapat gas melon tersebut, kita cari di pangkalan yang ada di Muara Bungo juga tidak ada. Langkanya gas di tingkat pangkalan, terpaksa kami harus membeli dengan pengecer yang ada di toko, harganya pun mencapai Rp 35 ribu,” ujar Misno, Kamis (2/3).
Tak hanya Misno, Pakde Sutarman salah seorang pedagang kecil juga mengeluhkan kelangkaan dan mahalnya gas melon tersebut. Bahkan kata dia, dengan terjadinya kelangkaan serta kenaikan harga gas membuat pedagang kecil semakin menjerit.
“Mahalnya gas yang ada di tingkat pengecer, berdampak pada tingginya biaya produksi, sementara harga barang tidak bisa kita naikan. Tentu keuntungan yang kami dapat bisa berkurang,” terangnya lagi.
Sementara itu, Kasubag UKM dan Prindag pada bagian Administrasi Perekonomian Setda Kabupaten Bungo, Sumedi mengakui adanya kelangkaan gas tersebut. Bahkan kata dia, dalam waktu dekat pemerintah Kabupaten Bungo, akan mengajukan penambahan kouta kepada Pertamina melalui sales eksekutif LPG, wilayah Jambi, Bengkulu untuk mengatasai kelangkaan gas 3 Kg tersebut.