Bermasalah, Proyek DD di Sungai Bengkal Ditinggal Kabur Pemborong

Inilah Jembatan Yang Belum Selesai Ditinggal Pemborong.

SIDAKPOST.ID, TEBO – Pembangunan jembatan Rabat beton di Desa Sungai Bengkal Barat, Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo Jambi terkesan asal jadi.

Pembangunan jembatan yang bersumber dari Dana Desa Rp. 600 juta tahun 2016, menuai protes dari kalangan masyarakat setempat. Jembatan rabat beton tersebut dengan pajang 28 meter dan lebar 3 meter kini terbengkalai tak bertuan.

Berbagai persoalan muncul, seperti tidak jelas siapa pemborongnya, tidak tahu karena selama dibangun papan proyeknya juga tidak dipasang.

Ironisnya, sebelum jembatan itu selesai para pemborong atau pekerja sudah meninggalkan proyek tersebut padahal pengerjaan baru 90 persen.

Nasir mengatakan dia sangat kecewa dengan hasil jembatan rabat beton yang dibangun. Secara fisik jembatan itu, sudah bermasalah, karena kondisi jembatan sudah melengkung ditambah lagi tidak ada karet yang mengganjal badan jembatan.

“Tak usah secara teknis, secara kasatmata saja sudah kelihatan dengan jelas jembatan itu tidak beres. Padahal jembatan itu belum selesai dikerjakan dan juga belum diserah terima,” kata Nasir salah satu tokoh masyatakat setempat.

Menurut dia, posisi jembatan sudah tidak sejajar lagi dengan badan jalan karena ditengah badan jembatan turun sekitar 25 cm, sehingga menyebabkan jembatan menjadi melengkung.

“Jembatan dikhawatirkan tidak dapat berfungsi maksimal untuk melindungi pengguna jalan yang melintas. Padahal dana yang dikeluarkan juga cukup besar, tapi kualitasnya diragukan,” ucapnya.

Hal senada disampaikan, Junaidi Ketua BPD Desa Sungai Bengkal Barat, dia sangat heran kok pembangunan jembatan tersebut sangat banyak kejanggalan baik dari hasilnya maupun dari material yang digunakan oleh pemborong.

“Pernah bertanya kepada Kades terkait kelanjutan pembangun jembatan itu, malahan kades menjawab tukangnya sudah kabur pihak dia tak bisa berbuat banyak. Pernah dari Inspektorat Kabupaten turun ke desa, tapi setelah itu tak ada kabarnya lagi hasil mereka turun,” ungkap Junaidi.

Bahkan sebut Junaidi, Tim TPK pemborong dan Kades sudah pernah dipanggil untuk terkait masalah jembatan tersebut namun, mereka seolah-olah cuek saja dan masa bodoh dengan permasalahan yang ada.

“Kami harap penegak hukum untuk turun ke desa kami untuk mengecek secara langsung hasil proyek jembatan yang sangat jauh dari spesifikasi yang ditetapkan baik secara kualitas maupun kuantitas,” harapnya.

Terpisah Hardari, S.Pd.I Kades Desa setempat daat sikonfirmasi via telepon seluler pribadinya dengan nomor 0821636xxxx, bernada aktif tapi belum ada jawaban terkait permasalahan yang dipersoalkan oleh warga sekitar hingga berita ini diterbitkan. (Asm)