SIDAKPOST.ID, BUNGO – Ada yang berbeda di lokasi Pasar Tanjung Belit Kecamatan Jujuhan, tidak seperti biadanya, pasalnya pasar yang biasanya ramai dari pengunjung namun kini pasar terlihat sangat sepi dari pembeli.
Hal ini disebabkan menurunnya harga komoditi karet sehingga pembeli menjadi turun drastis tak seperti hari-hari sebelumnya. Padahal ditahun sebelumnya pasar ini sangat menjanjikan bagi pedang.
Upek (36) salah satu pedangang ketika sibincangi mengatakan, memang semenjak harga karet jatuh minat para pembeli turun drastis. Tak hanya itu, lokasi pasarpun sering di terjang banjir.
“Bukan hanya pemebeli saja yang berkurang, namun pedagang sendiri juga kurang bersemangat karena kondisi pasar beberapa bulan terakhir sangat sepi,”uja Upek, Sabtu 29/7).
Tak hanya Upek, warga setempat Suhaibah mengutarakan hal yang sama, ia menyebutkan semenjak harga karet turun kondisi pasar terlihat sepi, baik sepi dari pedagang maupun sepi dari pembeli.
“Dulu pasar ini ramai pak, namun semenjak harga karet turun jadi Lngang seperti ini. Semogga saja harga karet bisa normal seperti sediakala pak,”ucapnya.
Bahkan kta dia, harga karet ditingkat petani hanya dibeli oleh tengkulak hanya Rp.6000/kilo paling tinggi hanya mencapai Rp.7000 per kilonya.
“Ya kalau kami petani ini, pasti jual karetnya ke toke yang ada disetiap dusun yang sudah lama berlangganan. Semogga saja harga karet bisa naik dan petani karet kembali terbantu ekonominya,”tukasnya. (zek)