
SIDAKPOST.ID, BUNGO – Limbah pabrik kelapa sawit milik PT Bungo Limbur yang berada di Dusun Perenti Luweh, diduga mencemari danau Kampung Sungai Kerang Dusun (Desa) Perenti Luweh, Kecamatan Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo Jambi.
Pantauan tim investigasi sidakpost.id, bau menyengat limbah pabrik diduga milik PT Bungo Limbur itu, dirasakan oleh warga sekitar. Danau tersebut juga sudah dipenuhi oleh warna hitam pekat mengeluarkan bau yang tak sedap.
M Isa (57) tokoh masyarakat setempat dikonfirmasi mengatakan, perubahan air danau di Kampung Sungai Kerang itu, sangat diselali oleh banyak warga. Karena danau terabut, yang secara turun-temurun menjadi tempat aktivitas.

“Air danau di kampung sungai kerang dahulu sangat jernih, namun sekarang sudah tidak lagi, karena diduga dicemari oleh limbah pabrik milik PT Bungo Limbur,” ujarnya, Sabtu (28/10/2017).
Katanya sebelum beroperasi PT tersebut air danau masih jernih ikan banyak bahkan ada tempat mandi dipinggir danau. Peralahan-lahan air danau yang dulunya jernih mulai berobah warna seperti air bekas seng yang berkarat.
“Selain keruh dan kotor, kedalaman danau juga mulai berkurang. Kalau dulu kedalaman danau mencapai lima meter sekarang hanya menjadi tempat yang menyeramkan dan mengeluarkan bau yang tak sedap,” ujarnya.
Teripsah Jupri (51) Sekretaris Dusun Perenti Luweh juga mengatakan hal yang sama, bahwa danau tersebut diduga sudah tercemar oleh limbah CPO pabrik milik PT. Bungo Limbur.
Sebelum berdirinya pabrik minyak kelapa sawit, warga yang sekedar beraktivitas mencari ikan untuk makan dapat dengan mudah menangkap berbagai jenis ikan, seperti gabus, betok, dan lain sebagainya.
” Limbah CPO bukan hanya mencemari danau saja, namun aroma bau yang tak sedap juga terasa. Yang jelas sejak pabrik ini berdiri tidak ada kontribusi untuk Dusun (Desa) kami baik CSR maupun bantuan lainnya,” ungkap Sekdus.
Bahkan sebut Jupri, atas nama Pemerintah Dusun pihaknya sangat senang adanya pabrik kelapa sawit berdiri diwilayahnya. Akan tetapi baru satu tahun beroperasi pihak perusahaan terkesan cuek dengan keadaan lingkungan.
“Selain permasalahan limbah dan CSR, tenaga kerja yang direkrut dari pemuda setempat juga tidak ada lebih banyak orang diluar dari dusun perenti luweh. Sejauh ini sudah banyak warga yang geram dengan sikap pihak perusahaan,” katanya.
Kalau pihak perusahaan tidak peduli dengan lingkungan yang sudah tercemar oleh limbah CPO tersebut, dan tidak ada kontribusi untuk dusun maka kata dia, seluruh masyarakat akan melakukan demo besar-besaran.
“Sudah banyak warga yang melapor terkait masalah limbah pabrik, tenaga kerja maupun CSR yang tidak pernah diberikan untuk desa, jadi dalam waktu dekat masyarakat akan turun melakukan aksi besar-besaran,” tukasnya. (Sp03)