
SIDAKPOST.ID, BUNGO – Proyek pengerukan dan bendungan tebat di Kampung Bukit Harapan Dusun Empelu, Kecamatan Tanah Sepenggal Kabupaten Bungo, yang bersumber dari Dana Desa tahun 2017, sebesar Rp. 499.644.000 ambruk sebelum serah terima.
Persoalan yang cukup parah terjadi, terlihat pada bagian pondasi bangunan bendungan yang terlihat asal jadi, sehingga bangunan yang volumenya, 65 M x 29 M dan 33,5 M x 40 M tersebut, roboh. Diduga robohnya bangunan terjadi akibat pondasi bangunan yang rapuh.
“Saya pikir bangunan bendungan bermasalah dengan pondasi. Ambruknya bagian didinding bendungan menjadi bukti kuat rapuhnya pondasi bangunan,” Ungkap pria berinisial SM (40), salah seoarang warga sekitar.
Tak hanya bangunan bendungan yang diduga bermasalah, namun tahap pelaksanaan pada pembangunan bendungan tersebut, seperti ada kesan terburu – buru dalam proses pembangunannya.
Hal tersebut tambah SM, bisa dilihat dari titik lokasi bangunan saluran bendungan yang tidak mengukan cakar ayam senhingga bangunan tidak bertahan lama.
“Coba lihat bangunan ini, dipondasinya tidak menggunakan cakar ayam, semestinya kalau bangunan seperti ini apalagi untuk saluran bendungan air, harus memliki pondasi yang kokoh, agar bangunan lebih kuat menahan tampungan air,” tambahnya.
Dibagian dalam bangunan sendiri, khusus untuk bagian dinding juga diduga bermasalah. Kondisi ini, juga memicu terjangan air sulit untuk ditahan apabila kondisi air banyak.
“Gimana bisa bertahan lama, kalau dinding bendungan tebat pada berada dititik pondasi dan titik bagian tengah bagian atas terkesan asal jadi,” timpalnya.
Sementara itu, Marzuki, Rio (Kades-red) Dusun setempat saat dikonfirmasi awak media, membenarkan adanya bangunan tebat yang ambruk. Diakui dia bersama Ketua BPD dan TPKD sudah mengecek secara langsung kelapangan.
“Ya saya sudah melihat bendungan itu ambruk, dan saya bersama BPD dan TPKD sudah melihat secara langsung. Dan kami akan memperbaiki proyek yang amruk tersebut,” ungkap Marzuki. (Sp03)