SIDAKPOST.ID, BUNGO – Dinas Kesehatan kabupaten Bungo Launching Inovasi dalam rangka penurunan stunting, berlangsung di lapangan kantor Dinas, Selasa (25/7/2023).
Ada beberapa inovasi yang digelar dalma kegiatan tersebut, diantaranya peluncuran kartu Bungo Sehat (KBS), Halodoks lidia, dan makanan yang berbahan lokal untuk balita atau Ibu hamil yang beresiko stunting.

Selain launching, juga dilaksanakan lomba kreasi dan inovasi PMT berupa kudapan berbahan lokal pangan yang diikuti oleh puskesmas se-kabupaten Bungo.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Bungo H Safrudin Dwi Apriyanto yang juga sebagai Ketua TPPS Bungo. Turut hadir, Ketua TP PKK Kabupaten Bungo Hj Verawaty Mashuri, Perwakilan Bappeda Jambi, unsur Forkompinda, Kepala Opd dan Undangan lainnya.
Safrudin Dwi Apriyanto mengatakan, atas nama Pemerintah dan TPPS Kabupaten Bungo menyampaikan apresiasi dan Terima kasih kepada Dinas Kesehatan yang telah menginisiasi kegiatan ini.
Ia berharap, output dari kegiatan ini betul-betul akan memberikan kontribusi kepada intervensi spesifik penanganan stunting di Kabupaten Bungo.
Dikatakan, Stunting merupakan masalah besar dan menjadi atensi dari Presiden, bahkan dikeluarkan Perpres nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting di Indonesia. Karena itu, ini menjadi agenda penting bersama dengan melibatkan banyak pihak dan elemen termasuk TNI, Polri.
“Mudah-mudahan dengan sinergi bersama, kita bisa menurunkan angka stunting, angka terakhir di tahun 2022 15,4 persen. Tentu kita berharap, mudah-mudahan dampak dari kerja kita selama ini bisa turun,” ujarnya.
Apri juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang turut berkontribusi, baik TPPS, termasuk juga dari Organisasi Perangkat Daerah, dan Ketua TPP Kabupaten Bungo.
Disampaikan dia, dari kegiatan yang telah dilakukan sejak dua bulan terkhir ini, TPPS Bungo telah melaksanakan Monev ke seluruh Kecamatan, dan yang sudah berlangsung baru 7 Kecamatan.
“Sekali lagi kami sampaikan terima kasih kepada semua OPD yang selama ini turut berkontribusi dalam menurunkan angka Stunting di Kabupaten Bungo, termasuk Camat dan Datuk Rio juga sudah bergerak semua. Kita meyakini dengan prinsip kebersamaan semua pihak dan elemenun bisa turunkan stunting di Bungo, kata kunci nya adalah sinergi dan kolabrosi,”
ungkapnya.
Sementara itu, Dr. Saparuddin Matondang, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo mengatakan, upaya penurunan stunting akan lebih efektif apabila intervensi dilakukan secara terintegrasi atau terpadu, melibatkan lintas sektor secara bersama-sama sebagai penanggung jawab pelayanan dengan sektor lembaga Pemerintah dan masyarakat di lokasi prioritas (Lokus).
“Salah satu nya melalui kegiatan Gebiyar stunting, kampanye gerakan peduli stunting ini, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan resiko stunting, kemudian meningkatkan kepedulian dan peran masyarakat dalam perbaikan gizi keluarga,” tukasnya. (Jul)