Konsumen Di Rugikan Tabung Gas Dipakai Satu Jam Habis

SIDAKPOST.ID, TEBO – Miris kembali warga atau Konsumen  pengguna Tabung Gas 3 Kg kecewa di Kecamatan Rimbo Ulu, pasalnya selain langkanya Tabung Gas Melon di Pasaran harganya mahal hinga Rp 35 Ribu dan jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET). Selain tersebut, kini Konsumen kembali di kecewakan dan dirugikan dengan isi Tabung yang sedikit.

Penemuan Tabung Gas Melon isinya sedikit, berawal dan dialami Tini salah satu ibu rumah tangga wrga Rimbo Ulu yang harus kecewa dan di rugikan karena pada saat memasak tiba – tiba Kompornya mati. Dengan perasan jeggkel dan tanda tanya, lanjut Tini berusaha  memperbaiki dengan cara memasang ulang Tabung.

Namun Kompor tetap tidak bisa hidup atau menyala. Padahal biasanya buat kebutuhan dapur satu Tabung Gas isi 3 kg bisa di pakai selama 6 hari, sementara ini baru hitungan satu Jam saja Gas dalam Tabung habis.

Tini kepda sidakpost.id, Sabtu (22/4/017) membenarkan bahwa Tabung Gas Melon 3 kg miliknya yang di beli dari warung, baru di pakai masak selama satu jam habis.

”Kacau baru dipakai satu jam saja untuk masak kok Gasnya habis. Kalau begini konsumen jelas dirugikan dan Pelakunya harus ditindak,”ungkap Tini dengan nada kesal.

Ditempat terpisah, Suripto pemilik Warung Penjual Tabung Gas Melon dimana Tini membeli Tabung Gas, dihubungi sidakpost.id, Ia menanggapi positif terkait temuan Tabung Gas yang isinya sedikit dan dikeluhkan Konsumen.

”Ya saya janji akan menindak lanjuti dan menyampaikan masalah isi Tabung Gas sedikit atau tidak penuh pada Agen Penyalur Gas, sebagai penjual Tabung Gas Saya tidak tahu penuh tidaknya isi Tabung,”Ucap Suripto.

Permasalahan Tabung Gas Melon atau Tabung Gas 3 kg memang akhir- akhir ini menuai banyak sorotan  masyarakat luas, karena kelangkaan Tabung Gas di pasaran,mahalnya harga diluar HET dan ditambah pula temuan beredarnya Tabung Gas isinya tidak penuh.

Terkait kondisi tesebut banyak pihak mengharapkan agar Dinas Perdagangan pro aktif dengan cara turun kelapangan melakukan pengawasan.jangan seolah- olah tutup mata dan tutup telinga terhadap keluhan  masyarakat kecil. (Tim)