SIDAKPOST.ID, BUNGO – LSM Padams dan LSM Lippan menggelar aksi Unjuk Rasa (Unras), menyampaikan aspirasinya ditiga titik pada Kamis 22 Maret 2018. Dalam aksinya, Ketua LSM Padams menyampaikan aspirasinya di Dinas Pendidikan, Kantor Bupati Bungo dan Kantor DPRD Kabupaten Bungo.
Dalam orasinya, Afrizal atau Ijal selaku Ketua Padams menyebutkan beberapa point dalam aksi tersebut, mulai dari permasalahan pemukulan guru terhadap siswa, pemindahan guru, GDM, pelayanan RSUD, gaji honor, pemekaran, hingga permasalahan TKI yang beberapa waktu lalu meninggal di Malaysia.
Pihaknya menuntut kejelasan dan jawaban dari Bupati Bungo mengenai permasalahan-permasalahan yang disampaikan dalam orasi tersebut.
“Lunasi janji GDM, lunasi janji pemekaran Kabupaten Bungo. Kami meminta Kepada Bupati dan DPRD Bungo panggil Kepru RSUD dan dr. Mardalena yang menolak pasien untuk berobat di Kabupaten Bungo. Kemudian panggil dan pecat Guru Hendro yang melakukan pemukulan terhadap murid sampai di rawat empat hari di rumah sakit,” ujar Ijal dalam orasinya.
Sementara itu Ares Sandra menambahkan, pemerintah harus memperhatikan gaji honorer yang ada di Kabupaten Bungo saat ini. Dirinya menilai gaji yang diberikan oleh pemerintah kepada honorer saat ini sangat tidak layak. “Cubo hitung dewek pak, dapat apo honorer dengan gaji kecik tu,” tuturnya.
Kemudian dirinya juga menyebutkan, pemerintah harus memanggil oktum pejabat di Kabupaten Bugo yang mengatakan anggota dewan munafik. Serta meminta pemerintah memperhatikan TKI yang meninggal di Malaysia beberapa waktu lalu.