Limbah Cair PT.ABP Cemari Sungai Ikan di Kerambah Warga Mati

SIDAKPOST.ID, BATANGHARI – Pasca kebakaran hebat yang melanda gudang ekspor milik PT Aneka Bumi Pratama (PT ABP) yang terjadi Sabtu (16/11/2019) malam hingga Minggu pagi sekira pukul 09.00 Wib, limbah cair perusahaan itu jebol.

Akibatnya, limbah cair PT ABP mengalir di sepanjang Sungai Batanghari dan masuk ke dalam keramba milik warga Desa Kubu Kandang.

Hal tersebut disampaikan Nurdianto pemilik kerambah ke Jambiseru.com partner Sidakpost.id bahwa limbah tersebut ditemukan pada pagi ini.

“Akibat dari limbah ini ikan kami sudah ada yang mati, kemungkinan besok hari akan bertambah lagi ikan yang mati,” kata seorang pemilik kerambah, Nurdianto, Minggu (17/11/2019).

“Akibat dari limbah ini ikan kami sudah ada yang mati, kemungkinan besok hari akan bertambah lagi ikan yang mati,” kata seorang pemilik kerambah, Nurdianto, Minggu (17/11/2019).

Dikatakan Nurdianto, limbah milik PT ABP yang mengalir langsung ke Sungai Batanghari saat ini sangat mengganggu.

“Kalau hari biaso dak macam ini, kalau ini ikan nian dak timbul dibuatnyo,” tuturnya.

“Kalau hari biaso dak macam ini, kalau ini ikan nian dak timbul dibuatnyo,” tuturnya.

Dilanjutkan Nurdianto, pihak PT ABP diminta bertanggung jawab akibat dari limbah yang telah mengalir ke sungai dan masuk ke dalam kerambah miliknya.

“Macam mano ganti ruginya nanti,” tegasnya.

Untuk isi bibit ikan, dikatakan Nurdianto, yang saat ini berada di dalam kerambah miliknya sebanyak 200 ribu, dan untuk keramba yang sudah panen baru tiga kerambah dari 30 kerambah.

Kalau sekali panen satu kerambah isinyo sekitar empat pikul dengan nilai Rp 9 juta satu kerambah sekali panen,” tuturnya.

Sementara itu, pihak PT Aneka Bumi Pratama (ABP) belum berhasil dijumpai awak media.

“Saat ini siapa pun yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke perusahaan,” ujar seorang petugas keamanan PT ABP. (RED)