SIDAKPOST.ID, BUNGO – Beberapa waktu terakhir marak terjadinya kasus bunuh diri di wilayah Jambi. Hanya karena memiliki suatu persoalan, seseorang nekad mengakhiri hidupnya sendiri.
Maraknya kasus bunuh diri ini dapat sorotan dari seorang psikolog, Fina Afriany, S.Psi, M.Psi. Ia beranggapan fenomena bunuh diri di tengah masyarakat ini terjadi karena sejumlah faktor.
Ia menjelaskan, bahwa ada berbagai faktor yang mempengaruhi manusia mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Hal ini karena tekanan dari suatu persoalan.
“Berbagai macam faktor, biasanya diawali dengan depresi. Depresi berat yang berasal dari faktor dari dalam individu itu sendiri misalnya pengaruh daya tahan terhadap stress seseorang dan kemampuan orang mengatasi masalah,” ucap Fina Afriany, Sabtu (14/12/2019).
Menurutnya, fenomena bunuh diri itu terjadi biasanya pertama kali pasti disebapkan oleh individu yang bersangkutan memiliki problema sosial. Salah satunya persoalan keluarga.
“Orang yang mengalami depresi merasa putus asa, memandang dirinya negatif, orang lain negatif dan dunia ini negatif, serta mempengaruhi mood atau suasana hatinya, dan biasa juga terjadi faktor eksternal ,” sebutnya.
Fakto ekternal ini berasal dari lingkungan sekitar misalnya, keluarga, pekerjaan, lingkungan tempat tinggal dan sebagainya. Kadang orang yang mengalami depresi berat cenderung mengalami keinginan mengakhiri hidupnya.
“Maka dari itu, lingkungan sekitarnya lah yang harus aktif, dan harus peka terhadap perubahan-perubahan perilaku seseorang, serta melakukan pencegahan, dan segera kenali jika ada perubahan suasana hati yang menunjukkan gejala depresi segera berikan kepedulian dan bantuan awal atau di bawa ke ahlinya,” tukasnya. (jul)