Bupati Bungo, Teken MoU Dengan Perusahaan,15 Anak Bungo Bakal Terima Beasiswa

Suasana Penanda tangan MoU Oleh Bupati Bungo.

MUARA BUNGO – Bupati Bungo, H Mashuri,SP.ME untuk kesekian kalinya mengumpulkan pimpinan perusahaan bidang kelapa sawit yang ada di Bungo.

Beberapa waktu lalu ia juga pernah melakukan pertemuan dengan berbagai perusahhan yang ada di Bungo. Pada pertemuan kedua disepakati salah satu alokasi Corporate Social Responsbility (CSR) perusahaan diarahkan untuk Program beasiswa.

CSR itu sendiri, tak lain untuk program peningkatan sumber daya manusia, terutama generasi muda yang ada Bungo. Ide ini digagas Bupati Bungo Mashuri akhirnya terealisasi dengan baik.

Keseriusan Bupati dalam meningkatkan sumber daya manusia terutama generasi muda terbukti sudah disepakati melalui penandatangan Nota kesepahaman yakni, Memorandum of Understanding (MoU). Kesepahan tersebut dilakukan antara Perusahaan Pemkab Bungo termait beasiswa teraebut.

Bahkan dalam arahan ia mengatakan, adanya aturan dana CSR atau lebih dikenal Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TSLP), merupakan upaya untuk memberikan nilai dan manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Hal ini kata dia, akan menjamin terjadinya hubungan yang harmonis dan positif antara pihak perusahaan dengan masyarakat sekitar. Karena apabila sudah demikian masing-masing antara masyarakat dan perusahaan merasakan keuntungan itu sendiri.

“Hari ini kita berkumpul untuk melihat dan menyaksikan komitmen perusahaan membantu pembangunan di Kabupaten Bungo melalui penyaluran dana TSLP di bidang pendidikan.Dengan ditandangani nota kesepahaman bersama maka pihak perusahaan memiliki tanggungjawab untuk memberikan bantuan langsung kepada putra-putri Kabupaten Bungo untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi,”ucap Mashuri.

Dikatakannya, Sesuai dengan potensi yang dimiliki maka kita berencana untuk menyekolahkan putra-putri kita yang ada di Bungo bisa ikut di Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarka.

Harapan kedepan, penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan awal dan pemicu bagi perusahaan lainnya untuk berperan aktif dalam pembangunan.

Dengan demikian, keberadaan perusahaan dapt dirasakan manfaatnya secara langsung bagi masyarakat. Khususnya masyarakat di sekitar lokasi perusahaan.

Beasiswa itu nanti diberikan kepada anak berprestasi di ring satu wilayah masing-masing perusahaan. Untuk tahap awal, beasiswa diminta dialokasikan kepada satu orang di tiap wilayah. Dari rapat itu yang digelar itu,seluruh pimpinan dan perwakilannya menyambut baik dan sudah bersepakat untuk mengalokasikan CSR, demi peningkatan kualitas SDM bagi warga Bungo.

Tahap awal ini, sebanyak 15 orang akan dijaring untuk ikut mendapatkan program beasiswa yang bekerjasama dengan Instiper Yogyakarta.

“Alhamdulilah tahap awal ada 15 orang yang akan dibiayai dari awal hingga tamat kuliah. Kita nanti akan kerjasama dengan  STIPER. Mereka pula yang nanti akan menjaring siapa yang masuk ke sana. Jadi nanti satu wilayah perusahaan satu orang. Untuk memilih itu, kita serahkan ke STIPER nanti. Tes dan mekanismenya STIPER yang atur,”imbuhnya.

Lanjutnya, Beasiswa ini terbilang cukup besar. Sebab pembiayaan akan ditanggung dari awal hingga tamat kuliah. Dengan rincian, kurang lebih seperti sumbangan akademik sebesar Rp 15 juta, biaya ospek 1,5 juta, SPP Rp 6 juta per semester, kemudian biaya wisuda Rp 2 juta.  ADa lagi biaya asrama sebesar Rp 5 juta per tahun, buku Rp 1,5 juta per tahun.

Tak hanya itu, biaya hidup diestimasikan sebesar Rp 1,5 juta perbulan. Beasiswa ini diasumsikan untuk kuliah selama 8 semester. Dengan total biaya kurang lebih Rp 153 juta per orang.

“Ada biaya-biaya yang ada di list STIPER yang kita terima. Total kurang lebih Rp 153 juta. Nanti yang dapat beasiswa juga akan mendapatkan syarat-syaratnya. Bisa saja nanti IPK minimal kita tetapkan berapa. Harus rajin, kalau tidak kan sayang beasiswanya,” tutur putra kelahiran Jujuhan itu.

Terkait program ini, Hamas agar program CSR ini berjalan baik, dia meminta agar dibentuk forum CSR khusus untuk perusahaan kelapa sawit. Forum inilah nanti yang dimintanya untuk mengurus bagaimana mengelola program ini, sehingga berjalan baik.

“Inikan sudah Mou Pemkab dengan perusahaan. Minggu depan saya minta MoU dengan Instiper sudah dilakukan. Saya kinta di Bungo saja agar kawan-kawan pimpinan perusahaan semuanya bisa menyaksikan. Saya harap tahun ajaran ini sudah jalan,” harap Hamas. (zek)