Pemkab Bungo Adakan Doa Bersama Untuk Muslim Rohingya

Inilah Suasana Doa Bersama Tokoh Lintas Agama di Depan Rumdis Bupati Bungo Untuk Muslim Rohingya.

SIDAKPOST.ID, BUNGO – Peduli dengan nasib Muslim di Rohingya, Pemda dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bungo, menggelar doa bersama di depan Rumah Dinas Bupati, Jum’at (8/9/2017).

Dalam doa bersama tersbut, selain Bupati Bungo, H.Mashuri, dan unsur Forkompinda, hadir sejumlah tokoh kintas agama yang ada di bungo.

Bupati Bungo Hamas Tanda Tangani 5 poin Fakta Untuk Rohingya.

Doa yang digelar bertujuan, agar umat muslim di Rohingya diberi ketabahan dan kesabaran dalam mengahadapi kekejaman junta Myanmar.

Pernyataan sikap atau Maklumat bersama FKUB soal krisis kemanusian di Myanmar yang dibacakan Ketua PCNU H.Aliyuddin menerangkan bahwa, FKUB mengutuk keras dan mengecam tindakan brutal yang dilakukan militer Myanmar tidak berkeprimanusiaan terhadap muslim Rohingya.

Baca Juga :  Koramil 416-07, Bakal Gelar Doa Kebangsaan Bersama Masyarakat

Serta mendukung langkah pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan konflik Rohignya yang terus berlangsung.

“Untuk kita yang ada di Bungo, jangan terpancing dan terprovokasi soal kejadian di Myanmar. Dan mari kita selalu berdoa agar muskim Rohingya diberi kekuatan dan kesabaran,”kata H. Alyuddin.

Maklumat yang terdapat lima poin ini ditandatangani oleh Ketua MUI, Ketua FKUB, Ketua NU, Ketua Muhammadiyah Bungo, Ketua Lembaga adat Melayu Bungo, Tokoh Katholik Bungo, Tokoh Budha Bungo, Koordinator AMB, KNPI Bungo.

Baca Juga :  Di Hari Ulang Tahun Ke -77, Kodim 0416/Bute Gelar Doa Bersama

Bupati Bungo H. Mashuri menjelaskan agar warga Bungo tidak terprovokasi soal kejadian muslim Rohingya. Sebab pemerintah Indonesia tengah berperan aktif menyelesaikan konflik yang sedang terjadi di Myanmar.

Bahkan kata Mashuri, yang sangat perlu dilakukan warga adalah membantu menyisihkan uang dan berdoa untuk membantu muslim di Rohingya.

“Jaga kerukunan umat beragama, dan ketertiban di Bungo. Tentu kita lihat tadi pernyataan sikap tokoh lintas agama mengecam keras tindakan yang tidak berkeprimanusiaan itu,”kata Mashuri. (zek)