SIDAKPOST.ID, BUNGO – Kecewa dengan keputusan Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) pusat, puluhan kader PMII Cabang Bungo bakar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) Organisasi.
Kekecewaan puluhan kader PMII Cabang Bungo berawal ketidak mampunya PB PMII menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Cabang PMII Bungo.
Aksi puluhan aktivis PMII ini adalah dilatarbelakangi polemik dualisme kepengurusan cabang PMII di Bungo. Karena itu, mereka mendesak agar PB PMII Pusat segera mengakhiri konflik yang berkepanjangan ini.
“Pembakaran AD ART ini adalah bukti kekecewaan kami terhadap PB PMII, karna tak becus menyelesaikan konflik PMII cabang Bungo,” sebut Deby (minggu 7/1/2018) dinihari.
Kekecewaan puluhan kader PMII Bungo ini makin memuncak saat perwakilan PB PMII asal Jambi Agus Budi Yarso hadir ke Bungo dalam agenda melantik kepengurusan satunya pada 6 Januari 2018 sabtu malam di Ponpes Al Ikhlas Dusun (Desa) Sungai Arang Kecamatan Bungo Dani.
“Jika PB PMII memfasilitasi untuk mediasi terhadap dua kepengurusan di Bungo, mungkin tidak akan ada kejadian seperti ini. Ini sangat jelas politiknya,” tambah Deby.
Ares Sandra, mantan ketua Cabang PMII periode 2014-2015 juga merasa kecewa terhadap keputusan PB PMII. “Pengurus yang dilantik itu jelas tidak sah, karena cacat hukum, Sebab tidak mengajukan rekomendasi ke PKC PMII Jambi sebagai syarat mendapatkan SK dari PB PMII, pelantikan ini politis.”
“Pelantikan itu pakai SK abal-abalan, SK mereka inkonstitusional atau cacat hukum,” ucap Ares Sandra yang saat ini masih aktif di Pengurus Koordinator Cabang (PKC PMII) Jambi. (zek)