SIDAKPOST.ID, JAMBI – Para siswa dan orangtua mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi segera melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Desakan ini muncul karena selama pembelajaran jarak jauh atau daring, sejumlah siswa mengaku kesulitan menangkap pelajaran yang diberikan oleh guru.
“Sekolah daring bikin susah paham. Kerjaannya lihatin google terus, jadi bosan,” kata Maria, siswi SMP Negeri 7 Kota Jambi saat mengikuti vaksinasi massal di kantor Damkar Kota Jambi, Senin (6/9/2021)
Ia mengatakan dirinya juga merindukan untuk bertemu langsung dengan teman dan guru.
Pertemuan daring, kata dia, tidak mengobati kerinduan dengan teman dan guru. Bahkan membuat Maria, semakin semangat untuk PTM terbatas.
Untuk itu, dia telah meyakinkan beberapa teman dekatnya untuk mengikuti vaksin massal yang dilaksanakan Pemkot Jambi.
Awalnya banyak teman tidak mau vaksin, karena dilarang orangtua. Tapi karena rindu mau bertemu di sekolah, kami saling menguatkan untuk vaksin,” sebut Maria.
Adapula Eva Aulia, siswi SMP 5 Negeri Kota Jambi menuturkan, sekolah daring telah membuatnya lelah, karena hanya 20 persen pelajaran yang bisa dipahami.
“Kita sering ke-distract, lalu hilang fokus, karena sinyal lemah atau paket data habis. Jadi memang sulit berkonsentrasi, karena berjam-jam melihat layar,” kata Aulia menceritakan pengalaman sekolah daring.
Meski Eva mengaku takut dengan jarum suntik, namun karena keinginan untuk PTM, dia akhirnya tetap mengikuti vaksin, sebagai syarat bisa sekolah secara langsung