Petani Jamur Tiram di Bungo Mengeluh, Akibat Hama Omzet Menurun

Salah satu petani jamur tiram di Bungo Mengeluh

SIDAKPOST.ID, BUNGO – Tri Lukito petani budidaya jamur tiram, warga Dusun Teluk Pandak, Kecamatan Tamah Sepenggal, Kabupaten Bungo, keluhkan usaha budidaya jamur tiram kurang berhasil panen karena jamur tiram miliknya diserang hama pada tahun ini.

Tri Lukito dikonfirmasi sidakpost.id mengatakan, sudah tiga tahun dirinya menekuni usaha budidaya jamur tiram, menurut pengakuannya omzet tahun lalu mendapatkan keuntungan dua kali lipat, namun tahun ini babak belur omzetnya mengalami penurunan drastis
karena jamur tiramnya terkontaminasi penyakit atau diserang hama.

” Tahun ini kita babak belur sudah dilanda pandemi, jamur juga dihajar hama, yang muaranya pendapatan merosot signifikan. ” Kata Tri Lukito. Selasa (05/10/20261).

Lanjut Tri Lukito, untuk pemasaran jamur tiram tidak telalu sulit dan jenis atau tipe jamur, yang sudah dipasarkan seperti jamur crispy yang sudah di exspor di luar Provinsi Jambi.

Harga jamur itu bermacam-macam ada yang Rp.25.000 per kilo untuk borong dan ada Rp.30.000 per kilo untuk eceran. Sedangkan untuk jamur tiram Rp.75.000 per kilo borong dan Rp.100.000 per kilo eceran.

“Kebetulan saya punya cabang usaha jamur di Kabupaten Bungo, seperti di
Teluk pandak, Tanjung Candi, Sungai Binjai dan Sungai Mengkuang,” ungkap Tri Lukito, mengakhiri. (Afr)