Kapolres Bungo AKBP Bram : Ini Penyebab Seseorang Menyimpang

Kapolres Bungo AKBP Wahyu Bram Usai Konferensi Pers Akhir Tahun 2022. Sabtu 3/12). Foto : sidakpost.id/Zakaria/red

SIDAKPOST.ID, BUNGO –  Perilaku yang menyimpang dilakukan oleh seseorang dan juga kepada anak makin marak terjadi. Kondisi ini tidak boleh disepelekan, karena bisa berkembang menjadi tindakan yang melanggar hukum.

Oleh karena itu, sebagai orang tua harus memahami penyebab dari terjadi perilaku menyimpang dan cara mengatasinya. Seperti disampaikan oleh Kapolres Bungo AKBP Wahyu Bram, Senin (2/01/2023).

Lingkungan keluarga menjadi salah satu faktor penentu yang paling berpengaruh, dalam mengawali terbentuknya perilaku menyimpang seseorang dan pada anak-anak generasi muda.

“Jadi harus ada ikatan emosional antara oran tua dan anak. Selain itu peran semua elemen sangat menentukan, agar anak-anak kita tidak terjerumus pada perbuatan yang merugikan orang lain,” ungkap AKBP Bram.

Dijelaskan, masalah bisa muncul akibat kurangnya perhatian orang tua kepada anak, pola asuh anak yang kurang baik, atau bahkan trauma psikis yang dialami oleh anak. Jadi perhatian orang tua itu sangat penting agar anak bisa terjaga dari perilaku menyimpang.

“Selain faktor lingkungan keluarga, dan lingkungan sosial juga dapat memicu berkembangnya perilaku menyimpang pada anak. Biasanya akibat pergaulan tidak baik dengan teman sekolah atau teman sebaya di lingkungan tempat dia tinggal,” tambahnya.

Jadi kata Bram, beri kesibukan kepada anak kesibukan yang mendidik, positif agar menghabiskan waktu, bila sudah seperti itu maka anak akan lebih terjaga terhadap pergaulan yang tidak benar, serta kegiatan ektra kurikuler yang digagas oleh pihak sekolah.

“Upayakan untuk memperbanyak waktu luang bersama anak, sesibuk apa pun kita, diusahakan bisa memanfaatkan waktu untuk bertukar cerita. Maka dari itu, tetap jalin komunikasi dengan guru sekolahnya dan harus ada jadwal harian bagi anak,” kata Bram.

Lanjut Bram, semua perilaku menyimpang yang terjadi pada anak bisa dicegah lewat orang tua, pemangku kepentingan yang ada di dusun. Beri perhatian serius supaya tak mereka tidak terlibat kegiatan negatif. Dewasa ini, karena banyak kesibukan para orang tua, maka perhatian kepada anak di menjadi berkurang.

“Sering-sering lah berkomunikasi langsung dengan anak-anak kita, kalau melihat ada yang aneh dengan perkembangan anak maka perlu ditanya dengan baik,” kata dia.

Selain itu, perilaku yang menyimpang juga lewat pengaruh-pengaruh yang awalnya ia mengikuti pergaulan dengan orang yang tidak tepat. Tentu semua itu, perlu peran aktif dari semua pemangku kebijakan di setiap dusun atau wilayah kecamatan.

Tentu ini semua bisa dicegah bila mereka sudah memilki pekerjaan yang bisa untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dari sisi ini desa harus benar-benar memperhatikan hal itu, seperti membuka peluang usaha lewat anggaran dana desa yang ada.

“Banyak yang awalnya baik ketika mereka salah bergaul maka bisa terpengaruh dan terlibat tindakan kriminal. Selain faktor itu, kesibukan sehari-hari juga bisa mencegah agar tidak tergoda dengan tindakan salah. Mari kita perhatikan peluang-peluang agar mereka bisa berkerja dan sibuk dengan mencari hal-hal yang positif,” tukasnya. (zek)